Senin, 15 November 2010

PENANGGULANGAN KESULITAN BELAJAR MAHASISWA

BAB I

TEORI KESULITAN BELAJAR MAHASISWA

1. PENGERTIAN KESULITAN BELAJAR

Dalam merumuskan pengerti kesuliatan belajar, banyak sekali para ahli yang sudah menuangkan gagasanya dalam merumuskan pengertian dari kesulitan belajar tersebut.

Seperti ini : Kesulitan belajar adalah kondisi dimana seorang siswa merasa kesulitan dalam menelaah pelajaran karena disebabkan oleh hambatan-hambatan baik dari luar maupun dari dalam diri siswa tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestistnya[1]. Defenisi kesulitan belajar pertama dikemukakan oleh The United States Office Of Education( USOE ) pada tahun 1977 yang dikenal dengan Public Law (PL) 91-142, yang hampir identik dengan defenisi yang dikemukakan oleh The National Advisory Commite On Handicapped Children pada tahun 1967. Defenisi tersebut seperti dikutip oleh hallaha,kaufman dan Lloyd (1985:14) seperti berikut ini:

“kesulitan belajar khusus adalh suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.gangguan tersebutmungki menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisiseperti gangguan perseptual, luka pada otak, diseleksia, dan afasia perkembangan. Balasan tersebut tidak mencakup anak yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tuna grafita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya atau ekonomi”[2]

Sebagai konsekuensi dari adanya berbagai kritik terhadap defenisi PL 94-142 tersebut maka the national joint commite for learning disabilities (NJCLD) mengemukakan defenisi sebagai berikut:

“kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya disfungsi sistem syarat pusat meskipun suatu kesulitan belajar mungkin terjadi bersamaan dengan adanya kondisi lain yang mengganggu (misalnya perbedaan budaya, pembelajaran yang tdak tepat, faktor-faktor psikogenik berbagai hambatan tersebut bukan penyebab atau pegaruh langsung.[3]

Kemudian Betty B Osman menyatakan bahwa : “ learning disability atau disingkat LD, artinya lemah belajar sudah menjadi istilah umum bagi orang tua, sama seperti ADD. Bagaimanapun juga sudah berabad-abad ada anak yang bermasalah disekolah. Beberapa tokoh ternyata lemah belajar diantarnya Thomas Alfa Edion, Albert Einstein, dan Hans Christian Anderson.[4]

Robert d carpenter juga menyatakan pendapat mengenai kesulitan belajar seperti yang lain.

“ketidak mampuan belajar, penyakit jiwa keterbelakangan mental adalah sebuah yang berlainan, bahkan tidak saling berhubugan. Selama bertahun-tahun, para ahli berusaha menghubungkan problem belajar dengan gangguan psikologis atau emosi. Dalam berbagai kasus ditemukan bahwa anak yang mengalami gangguan belajar belum tentu mengalami gangguan psikologis. Kadang-kadang orang tua sering mengira bahwa anaknya menderita gangguan psikologis, padahal sebenarnya tidak. Memang dapat diterima dikalangan orang tua yang belum tinggi tingkat pendidikannya”.[5]

Bahkan Weiner IB pun juga menyataka bahwa Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik.[6]

Mahasiswa sebagai objek dari penelitia initernyata juga mengalami kesulitan belajar yan berdampak dari naik dan turunya kondisi intelektual, emosional, dan spiritual yang dialami. Sebagian mahasiswa masih belum sadar akan ketiga kondisi yang menimpa dirinya.

2. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR

Sebetulnya para ahlipun juga memiliki perbedaan-perbedaan dalam menyusun faktor penyebab kesulitan belajar ini, karena perbedaan pandangan dari mana mereka melihat sejauh mana faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar ini. Seperti ungkapan Adi W Gunawan tapi ia menghubung kannya dengan keberhasilan belajar “ Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami bahwa setiap individu adalah unik dengan gaya belajar berbeda antara atu dengan yang lain, tidak ada gaya belajar yang lebih unggul dari gaya belajar yang lainnya.[7]secara garis besar,faktor-faktor penyebab kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaitu[8]:

  1. faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam siswa itu sendiri.
  2. faktor ekstern siswa yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa.

Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain disebut dibawah ini :

  1. Faktor Intern Siswa

Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kemampuan psikofisik siswa yakni:

    • Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual intelegensi siswa
    • Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap
    • Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain terganggunya alat-alat indra penglihat dan pendengar(mata dan telinga)
  1. Faktor Ekstern

Faktor ekstern meliputi segala situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:

    • Lingkungan keluarga, contohnya : tidak harmonisnya hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
    • Lingkungan perkampungan/ masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan tema sepermainan (peer group) yang nakal
    • Lingkungan sekolah, contohnya :kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat belajar yang berkualitas rendah.

Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas,ada pula faktor-faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa.diantara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini adalah sindrom psikologis berupa Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar)[9]. Sindrom (syndrome) yang berarti satuan yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,1998) yang menimbulkan kesulitan belajar itu terdiri atas :

  • Diseleksia (dyselexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca;
  • Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis;
  • Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika;

Namun demikian, siswa yang mengalami sindrom-sindrom di atas secara umum sebenarnya memiliki potensi IQ yang normal bahkandiantaranya memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karenanya, kesulitan belajar siswa yang mederita sindrom-sindrom tadi mungkin hanya disebabkan oleh adanya minimal brain dysfunction, yaitu gangguan ringan pada otak (Lask, 1985: Reber, 1988)[10]

Satu fenomena yang selalu menjadi masalah dalam pembelajaran adalah ketika peserta didik tidak dapat menceritakan kembali apa yang telah dipelajari. Hal tidak dapat menceritakan kembali secara sederhana disebut dengan “lupa”. Lupa dalam konteks pembelajaran merupakan bagia integral dari proses itu sendiri artinya terjadinya lupa sangat bergantung dengan kegiatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung[11].

Lupa merupakan gangguan yang terjadi pada ingatan dalam mengingat sesuatu. Beberapa gangguan ingatan dapat disebutkan dibawah ini, antara lain ialah:

a) Amnesia

b) Hambatan pada reproduksi

c) Senelitas dan Dementia Senilitas

a). Amnesia

Amnesia ialah: hilangnya ingatan, yang bisa berlangsung dalam waktu pendek, maupun berlanjut kepanjangan; khususnya hal ini menyangkut ide-ide yang harus diungkapkan dengan kata-kata. Amnesia juga bisa berlangsung definitif, secara tetap, dan hilang untuk selama-lamanya.

b). Hambatan pada reproduksi

reproduksi dari tangapan ialah: pemunculan tanggapan-tanggapan dari keadaan dibawah sadar (tidak disadari, dalam keadaan latent) ke dalam keadaan disadari atau dijadikan aktual dan dapat diingat kembali.

Pada proses reproduksi ini penyebab daripada hambatannya yang terutama ialah emosi-emosi. Misalnya dalm wujud: rasa malu yang hebat, kecemasan kronis, rasa rendah diri, rasa takut, yang semuanya menghambat kelancaran reproduksi dari tanggapan-tanggapan yang menghambat kelancaran reproduksi dari tanggapan-tanggapan yang menghambat pula kelancaran fungsi ingatan.

c). Senilitas dan Dementia Senilitas

senil (Latin senilis) artinya: tua-renta, lisut, jompo; kekanak-kanakan. Senilitas yaitu menjadi tua atau jompo, gejala ketuaan.

Dementia senilitas ialah: kemunduran dan kerusakan pada “jiwa”, disebabkan oleh ketuaan dengan tanda-tandanya kerusakan atau kemunduran fungsi intelektual, penalaran, ingatan, dan kemauan disertai kebingungan, disorientasi terhadap lingkungan, apathi dan stupor (kurang sadar, dengan membisu, tidak mau menerima perangsangan dari luar)[12].

Andrew Matthews memberikan pendapatnya mengenai lupa ini.Beliau mengatakan:

Banyak orang berupaya keras mengatakan kepada orang lain betapa buruk daya ingat mereka, dan seperti apa ingatan mereka? Buruk! Kita memperoleh apa yang kita harapkan, dan kata-kata kita mempengaruhi kinerja kita. Berkenaan dengan daya ingat kita sekarang para peneliti mengatakan bahwa kita tidak pernah benar-benar lupa. Semua informasi berada dala kepala kita. Masalahnya adalah mengingat kembali. Itulah sebabnya anda bisa “lupa” nama seorang dan ingat lagi keesokan harinya. Nama itu tidak menghilang dari kepala anda lalu muncul lagi 24 jam kemudian. Ia berada disana sepanjang waktu tetapi anda pada awalnya tidak bisa “mengingat” kembali.”[13]

Sedangkan dalam pandangan islam lupa merupakan problem yang paling sering dihadapi oleh manusia. Dalam banyak keadaan, lupa juga menghalang manusia untuk melakukan penyesuaian yang tepat atas problematika kehidupan yang dihadapinya.

Al-Qur’an menyebutkan lupa pada banyak ayat. Kalau kita merujuk ayat-ayat tersebut dan mengkaji makna-maknanya, niscaya kita mendapatkan bahwa dalam AL-Qur’an, lupa mempunyai beberapa makna. Makna-makna tersebut dapat kita ringkas seperti berikut[14] :

  1. lupa yang terjadi dalam memori atau peristiwa, nama-nama orang, dan berbagai informasi yang telah diperoleh manusia sebelumnya. Memori akan menjadi baik atas materi tersebut manakala informasi-informasi dan aktivitas-aktivitas terdahulu sangat sedikit. Oleh karena itu, anak-anak lebih mampu mengingat detail kejadian-kejadian masa silam daripada orang dewasa. Al-Qur’an telah mengisyaratkan lupa jenis ini dalam firman Allah SWT dalam Surah Al A’la ayat 6 sebagai berikut :

šèÎø)ãZy Ÿxsù #Ó|¤Ys? ÇÏÈ

Artinya :

Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa.

  1. lupa yang mencakup pengertian lalai. Misalnya, seseorang lupa akan sesuatu ditempat tertentu,atau ia ingin berbicara dengan seseorang tentang beberapa persoalan, tetapi ia hanya membicarakan sebagiannya, sedangkan sebagian lagi lupa. Ia tidak mampu mengingat yang sebagian lagi, kecuali setelah beberapa saat kemudian. Misalnya, lupa tersebut adalah yang diceritakan Al-Qur’an tentang pembantu Musa AS dalam firman Allah surah Al-Kahfi ayat 63 :

tA$s% |M÷ƒuäur& øŒÎ) !$uZ÷ƒurr& n<Î) Íot÷¢Á9$# ÎoTÎ*sù àMŠÅ¡nS |Nqçtø:$# !$tBur çmÏ^9|¡øSr& žwÎ) ß`»sÜø¤±9$# ÷br& ¼çntä.øŒr& 4 xsƒªB$#ur ¼ã&s#Î6y Îû Ìóst7ø9$# $Y7pgx ÇÏÌÈ

Artinya:

Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, Maka Sesungguhnya Aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan Aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".

Contoh lainnya adalah yang apa dikatakan oleh Musa AS kepada seorang hamba yang sholeh dalam surah Al-Kahfi Ayat 73:

tA$s% Ÿw ÎTõÅz#xsè? $yJÎ/ àMŠÅ¡nS Ÿwur ÓÍ_ø)Ïdöè? ô`ÏB ÌøBr& #ZŽô£ãã ÇÐÌÈ

Artinya :

Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum Aku Karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani Aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

  1. lupa dalam pengertian hilangnya perhatian atas suatu persoalan. Diantara contoh lupa jenis ini dikemukakan dalam firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 67 sebagai berikut :

4 (#qÝ¡nS ©!$# öNåkuŽÅ¡t^sù 3

Artinya :

mereka Telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka.

Mengabaikan ketaatan kepadaNya lantaran hilangnya perhatian mereka untuk mentaati perintah-perintahNya. Dan maksud karena itu Allah pun melupakan merekaadalah Allah SWT. Memalingkan karuniaNya dari mereka serta membiarkan mereka lupa diri mereka sendiri. Contoh lupa jenis ini juga antara lain terdapat dalam firman Allah SWT dalam surah Al-hasyr ayat 19 Berikut :

Ÿwur (#qçRqä3s? tûïÏ%©!$%x. (#qÝ¡nS ©!$# öNßg9|¡Sr'sù öNåk|¦àÿRr&

Artinya :

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri.

Termasuk dalam pengertian ini adalah lupa yang dinisbatkan kepada Adam A.S dalam firman Allah SWT pada surah Thaha ayat 115 :

ôs)s9ur !$tRôÎgtã #n<Î) tPyŠ#uä `ÏB ã@ö6s% zÓŤoYsù öNs9ur ôÅgwU ¼çms9 $YB÷tã ÇÊÊÎÈ

Artinya :

Dan Sesungguhnya Telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, Maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat.

Maksudnya, qalbu Adam A.S benar-benar telah mengalami lemah kemauan berkaitan dengan pesan Allah SWT.,lalu ia pun lupa akan larangan Allah SWT kepadanya. Setan membisik-bisikkan Adam A.S serta menyesatkan dan menjerumuskannya kedalam dosa.

Setan juga kadang-kadang menjadikan manusia lupa dari mengingat Allah SWT. Serta mengabaikan ketaatan kepada perintah-perintahNya. Dalam firman Allah di surah Al-Anam ayat 68 sebagai berikut :

#sŒÎ)ur |M÷ƒr&u tûïÏ%©!$# tbqàÊqèƒs þÎû $uZÏF»tƒ#uä óÚÍôãr'sù öNåk÷]tã 4Ó®Lym (#qàÊqèƒs Îû B]ƒÏtn ¾ÍnÎŽöxî 4 $¨BÎ)ur y7¨ZuŠÅ¡Yムß`»sÜø¤±9$# Ÿxsù ôãèø)s? y÷èt/ 3tò2Éj9$# yìtB ÏQöqs)ø9$# tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÏÑÈ

Artinya :

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat kami, Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).

Dalam surah Al-Mujadalah ayat 19 Allah juga berfirman

sŒuqóstGó$# ÞOÎgøŠn=tæ ß`»sÜø¤±9$# öNßg9|¡Sr'sù tø.ÏŒ «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré& Ü>÷Ïm Ç`»sÜø¤±9$# 4 Iwr& ¨bÎ) z>÷Ïm Ç`»sÜø¤±9$# æLèe tbrçŽÅ£»sƒø:$# ÇÊÒÈ

Artinya :

Syaitan Telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.

Juga di surah Yusuf Allah juga berfirman :

tA$s%ur Ï%©#Ï9 £`sß ¼çm¯Rr& 8l$tR $yJßg÷YÏiB ÎTöà2øŒ$# yYÏã šÎn/u çm9|¡Sr'sù ß`»sÜø¤±9$# tò2ÏŒ ¾ÏmÎn/u y]Î7n=sù Îû Ç`ôfÅb¡9$# yìôÒÎ/ tûüÏZÅ ÇÍËÈ

Artinya :

Dan Yusuf Berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat diantara mereka berdua: "Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu." Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.

Upaya setan dalam menyesatkan manusia serta mendorong mereka lupa mengingat Allah SWT dan secara umum lupa akan hal-hal yang mengandung kebaikan dan kemaslahatan untuk mereka adalah mempengaruhi mereka dari sisi motivasi dan syahwat mereka. Inilah titik kelemahan yang ada pada karakter manusia. Sebab, secara alamiah, manusia cenderung ingin memuaskan motif-motif mereka serta memperoleh kenikmatan dan kesenangan. Dari sisi itulah, setan masuk kedalam diri Adam A.S setan telah membujuknya dengan kekekalan dan kerajaan yang tidak akan binasa kalau Adam A.S memakan sebagian pohon itu. Adam pun lupa akan larangan yang telah ditetapkan Allah SWT kepadanya sehingga ia pun terjerumus kedalam dosa.

Setan akan mempengaruhi semua manusia dengan cara yang sama. Ia akan membangkitkan bermacam-macam syahwat pada meraka lalu mereka pun sibuk mengikuti syahwat itu. Syahwat juga akan membuat mereka lalai dari mengingat Allah SWT. Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 21 :

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qãèÎ6­Gs? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 `tBur ôìÎ7®Ktƒ ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# ¼çm¯RÎ*sù âßDù'tƒ Ïä!$t±ósxÿø9$$Î/ Ìs3ZßJø9$#ur

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.

Dan dalam surah An-Nisa ayat 120 :

öNèdßÏètƒ öNÍkŽÏiYyJãƒur ( $tBur ãNèdßÏètƒ ß`»sÜø¤±9$# žwÎ) #·ráäî ÇÊËÉÈ

Artinya :

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.

Juga dalam surah Al- A’raf ayat 175-176 :

ã@ø?$#ur öNÎgøŠn=tæ r't6tR üÏ%©!$# çm»oYøs?#uä $oYÏF»tƒ#uä yn=|¡S$$sù $yg÷YÏB çmyèt7ø?r'sù ß`»sÜø¤±9$# tb%s3sù z`ÏB šúïÍr$tóø9$# ÇÊÐÎÈ öqs9ur $oYø¤Ï© çm»uZ÷èsùts9 $pkÍ5 ÿ¼çm¨ZÅ3»s9ur t$s#÷zr& n<Î) ÇÚöF{$# yìt7¨?$#ur çm1uqyd 4 ¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. É=ù=x6ø9$# bÎ) ö@ÏJøtrB Ïmøn=tã ô]ygù=tƒ ÷rr& çmò2çŽøIs? ]ygù=tƒ 4 y7Ï9º©Œ ã@sVtB ÏQöqs)ø9$# šúïÏ%©!$# (#qç/¤x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ 4 ÄÈÝÁø%$$sù }È|Ás)ø9$# öNßg¯=yès9 tbrã©3xÿtFtƒ ÇÊÐÏÈ

Artinya :

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang Telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), Kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.Dan kalau kami menghendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir

Tidak dapat diragukan lagi,lupa adalah salah satu unsur yang dapat menimbulkan bencana pda ilmu pengetahuan dan segala sesuatu yang membawa manusia pada kebaikan dunia maupun akhirat.[15]

Itu tadi bila ditinjau dari pandangan islam, sekarang kita kembali lagi kepada pandangan psikologi mengenai faktor kesulitan belajar, bahwa konsentrasi juga berperan penting dalam belajar.

Konsentrasi dalam belajar mutlak diperlukan, keluhan kurang bisa berkonsentrasi merupakan keluhan yang paling umum dikalangan pelajar. Tetapi , jika setiap kali anda membaca buku atau mengikuti pelajaran di kelas pikiran anda melayang kemana-mana, maka besar kemungkinan anda membutuhkan bantuan psikolog atau dokter. Gangguan komsentrasi dapat dibagi menjadi dua kelompok : gangguan dari luar dan gangguan dari dalam[16].

  1. gangguan dari dalam (internal)

gangguan dari dalam merupakan gangguan yang datang dari diri kita sendiri. Misalnya tekad kita yang kurang kuat untuk belajar. Hal lain yang merupakan gangguan dari dalam adalah sifat emosi kita, seifat mudah marah dan benci akan mengganggu dan membuat diri kita sensitif terhadap gangguan.

  1. gangguan dari luar (eksternal)

hal-hal yang bersumber dari luar diri kita, bisa mengganggu konsentrasi. Misalnya suara gaduh. Apakah kita perlu kesunyian untuk belajar? Menurut voeks, sunyi itu tidak perlu dan tidak cukup untuk konsentrasi. Kalau ada suara-suara kecil, kita masih bisa berkonsentrasi. Sebaliknya, meskipun tidak ada suara sama sekali,kita juga belum tentu bisa berkonsentrasi. Oleh karena adanya orang yang bisa belajar efektif meskipun diiringi suara musik yang lembut.

  1. kelelahan

kelelahan dapat merupakan aktifitas fisik dan mental. Kelelahan fisik dalam belajar jarang terjadi, kecuali jika anda benar-benar belajar non stop berjam-jamdengan melupakan makan dan minum.

Kelelahan mental mental lebih sering terjadi dan merupakan penyebab penurunan konsentrasi yang umum.

BAB II

KESULITAN BELAJAR MAHASISWA

Dari penelitian yang telah dilakukan, pemakalah telah menemukan 3 sampel penelitian yaitu : pemakalah sendiri, mahasiswa Fakultas Tarbiyah jurusan PBI semester 3, dan mahasiswa Fakultas Tarbiyah jurusan PBA semester 5. adapun cara pengambilan informasi dari sampel mahasiswa PBI dan PBA dengan menggunakan teknik wawancara, sedangkan dari pemakalah sendiri menggunakan teknik Muhasabah. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:

1. SAMPEL PERTAMA (PEMAKALAH)

NAMA : ANANDA RIZKY LUBIS

FAK/JUR/SEM : TARBIYAH/PAI/V

Potensi yang dimiliki sebelum masuk ke IAIN adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Pada saat saya masih duduk di bangku Madrasah Aliyah, saya sangat banyak sekali memiliki hafalan-hafalan ayat Alqur’an. Ini disebabkan karena pada saat saya masih duduk dibangku Aliyah, selesai sholat maghrib saya dibiasakan oleh ayah saya untuk menghafal ayat-ayat Al-qur’an .

  • IBADAH

Ketika saya masih di bangku Aliyah, saya termasuk malas dalam beribadah terutama sholat. Sholat saya hanya maghrib dan subuh, itupun kalau subuh sering sekali saya tinggalkan karena mengingat di kampung saya terletak di pegunungan yang bersuhu sejuk jadi pagi masih dingin membuat malas untuk bangun pagi.

  • KEILMUAN

Saya dahulu termasuk memiliki banyak sekali memiliki pengetahuan tentang agama tetapi lebih banyak saya memiliki pengetahuan umum terutama pelajaran sejarah. Saya sangat suka pada pelajaran sejarah sehingga pelajaran sejarah tersebut menghantarkan saya menjadi peringkat ke 3 di dalam kelas.

  • KEIMANAN

Keimanan saya sama seperti manusia yang lain, kadang pasang dan kadang surut. Kadang saya rajin beribadah kadang pula saya malas untuk beribadah

Setelah potensi-potensi tadi dijelaskan maka kita akan meliht potensi-potensi itu sekarang. Keadaan potensi-potensi itu setelah saya masuk ke IAIN Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Sekarang ketika saya sudah semester lima, hafalan-hafalan ayat tersebut sudah banyak yang hilang dari kepala saya. Karena jarang sekali saya mengulang-ulang ayat yang sering saya hafalkan itu.

  • IBADAH

Pada masa Aliyah dulu saya malas sekali beribadah. Sekarang saya Alhamdulillah sering sekali beribadah. Sholat Fardhu tidak pernah ketinggalan dan selalu saya lakukan di masjid, sholat tahajud saya lakukan 2 kali seminggu, sholat dhuha saya lakukan 3 kali seminggu, puasa sunnah saya lakukan 2 kali seminggu, dan ketika selesai sholat subuh saya membaca Al-Ma’tsurat. Ini disebabkan karena lingkungan tempat saya tinggal dekat dengan masjid dan juga saya rutin mengikuti halaqah seminggu sekali.

  • KEILMUAN

Pengetahuan saya selama saya kuliah di IAIN juga semakin bertambah karena saya banyak sekali memiliki tema dari pesantren yang banyak sekali mengusai ilmu agama.

  • KEIMANAN

Mengenai keimanan saya selama di IAIN bisa juga dibilang sama seperti yang dulu kadang pasang dan kadang surut.

Refleksinya, semua bisa terjadi karena pengaruh lingkungan baik dari segi geografis maupun sosial yang berbeda. Cuaca di medan panas sehingga menuntut saya untuk tidak malas-malasan dalam beribadah dan saya tinggal di lingkungan dekat dengan orang-orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi.

2. SAMPEL KEDUA

NAMA INISIAL : ZKS

FAK/JUR/SEM : TARBIYAH/PBI/III

Potensi yang dimiliki sebelum masuk ke IAIN adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Pada saat beliau masih duduk dibangku Aliyah, beliau pun banyak memiliki hafalan-hafalan Al-qur’an. Karena ketika beliau masih di pesantren harus dituntut memiliki hafalan sebanyak minimal dua juz.

  • IBADAH

Ketika ketia masih di pesantren, beliau termasuk santri yang rajin sekali untuk beribadah. Ini karena beliau sebelum masuk ke pesantren sudah terbiasa untuk beribadah terkhusus sholat lima waktu.

  • KEILMUAN

Beliau dahulu adalah termasuk santri yang pintar di kelasnya. Beliau juga banyak sekali memiliki pengetahuan tentang ilmu agama, ini disebabkan karena orang tua beliau termasuk orang yang paham akan ilmu agama (ustadz)

  • KEIMANAN

Keimanan beliau pada saat masih di pesantren pun sudah terbina dengan baik karena ustadz-ustadz pada masa di pesantren tersebut menggembleng beliaua untuk lebih meningkatkan keimanannya.

Setelah potensi-potensi tadi dijelaskan maka kita akan melihat potensi-potensi itu sekarang. Keadaan potensi-potensi itu setelah beliau masuk ke IAIN Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Beliau sudah semester 3 sekarang,banyak juga hafalan-hafalan beliau yang hilang. Ini disebabkan karena beliau tidak ada waktu untu menghafal.

  • IBADAH

Pada saat ini ibadah beliau semakin rajin setelah peneliti mendapatkan keteranga dari beliau. Tidak pernah beliau meninggalkan sholat sekali pun dan ibadah-ibadah yang lain. Ini disebabkan karena lingkungan tempat tinggal beliau dekat dengan masjid.

  • KEILMUAN

Ketika beliau kuliah di IAIN,beliau menyatakan bahwa adanya peningkatan dalam segi pengetahuan agama. Beliau mengatakan bahwa beliau sering mengikuti kajian yang sering ada di masjid Al Izzah IAINSU.

  • KEIMANAN

Keimanan beliau selama kuliah di IAIN juga sama seprti dahulu yaitu kadang meningkat dan kadang menurun.

Refleksinya, semua bisa terjadi karena pengaruh dari dalam diri beliau dan dari lingkungan sekitar beliau baik dari segi positif maupun negatif.

2. SAMPEL KETIGA

NAMA INISIAL : HF

FAK/JUR/SEM : TARBIYAH/PBA/V

Potensi yang dimiliki sebelum masuk ke IAIN adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Ketika beliau masih duduk di bangku aliyah beliau memiliki hafalan yang kurang banyak, beliau hanya menghafal sepuluh surah pada juz 30.

  • IBADAH

Sama seperti sampel kedua, ketika beliau masih duduk di bangku Aliyah ibadah-ibadah beliau tidak ada yag tinggal sedikitpun. Hanya ketika sakit saja beliau tidak bisa beribadah.

  • KEILMUAN

Keilmuan beliau dahulu bisa dibilang sangat lumayan, tetapi beliah lebih suka memperdalm bahasa arab bahkan teman-teman beliau dulu banyak yang berdiskusi kepada beliau tentang bahasa arab.

  • KEIMANAN

Dahulu beliau memiliki keimanan yang baik karena ia mengikuti rohis (Kerohanian Islam) pada saat beliau masih duduk di bangku Aliyah.

Setelah potensi-potensi tadi dijelaskan maka kita akan melihat potensi-potensi itu sekarang. Keadaan potensi-potensi itu setelah beliau masuk ke IAIN Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

  • HAFALAN AYAT.

Hafalan ayat yang beliau miliki semakin bertambah keika beliau masuk ke IAIN. Beliau rajin menghafal Alqur’an karena termotivasi oleh teman satu kelas dengannya.

  • IBADAH

Pada saat ini ibadah beliau juga engalami peningkatan dari biasanya. Beliau bahkan menyusun jadwal kegiatan ibadah harian beliau dikamarnya. Ini karena beliau termotivasi setelah beliau mengikuti sebuah training motivasi.

  • KEILMUAN

Keilmuan beliau pun bertambah ketika masuk di IAIN. Beliau banyak mengetahui tentang ilmu-ilmu agama. Ini disebabkan beliau juga sering mengikuti pengajian yang ada di masjid tempat ia tinggal.

  • KEIMANAN

Seperti sampel satu dan sampel kedua. Beliau juga mengalami naik turunya keimanan

Refleksinya, semua bisa terjadi karena pengaruh dari dalam diri beliau begitu kuat hingga mampu menepis pengaruh lingkungan yang negatif.

Adapun kesulitan belajar yang dialami oleh ketiga sampel adalah sebagai berikut :

Sampel pertama mengalami kesulitan belajar berupa sulitnya sulitnya berkonsentrasi dalam belajar, sampel kedua mengalai kesulitan belajar berupa sering mengantuk ketika belajar pada waktu malam, dan kesulitan belajar pada sampel ketiga yaitu sering sekali lupa ketika sudah mempelajari sebuah pelajaran.

BAB III

PENANGGULANGAN KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para mahasiswa, tapi para mahasiswa tidak memperdulikan hal semacam ini.Untuk sampel pertama adapun kesulitan belajarnya adalah kurangnya konsentrasi. Konsentrasi adalah suatu kemampuan atau kondisi di mana seseorang dapat mengarahkan pikirannya pada hal-hal yang sedang dihadapinya, misalnya dalam hal mempelajari suatu materi pelajaran[17]. Sebenarnya, setiap orang mampu berkonsentrasi. Hanya kadang-kadang kemampuan itu hilang atau menurun. Anda mungkin pernah ‘lupa waktu’ dan kehilangan kontrol terhadap apa saja yang terjadi di sekeliling Anda pada saat sedang melakukan sesuatu. Lalu, tiba-tiba Anda tersadar, bahwa Anda telah begitu terfokus pada suatu hal dan mengabaikan yang lainnya tadi. Nah, itu adalah suatu bukti dan contoh bahwa Anda dapat berkonsentrasi dengan baik.[18]. permasalahan inilah yang sedang dihadapi oleh sampel pertama, setelah menelaah literatur maka saya dapat menjelaskan tips-tips untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar, adapun kiat-kiatnya dalah sebagai berikut :

A. Jangan biarkan gangguan belajar itu datang.

Biasanya ketika kita sedang belajar, pasti akan datang yang namanya gangguan. Gangguan ini bentuknya bisa bermacam-macam. Mulai dari televisi, handphone, hingga nyamuk yang menyerang. Kalau sudah diganggu, biasanya konsentrasi belajar jadi buyar. Untuk menghindari itu semua, kondisikan situasi di sekitar kita supaya gangguan-gangguan tadi bisa dihindari. Misalnya, matikan ponsel.

B. Siapkan catatan kecil.

Jangan pernah meremehkan kekuatan dari sebuah catatan. Selalu siapkan beberapa lembar kertas berukuran kecil. Catat hal-hal yang penting untuk diingat.

C. Tetapkan target yang akan dicapai

Belajarlah dengan target. Tetapkanlah berapa jumlah halaman yang akan kita baca. Juga tetapkan berapa lama kalian akan belajar saat itu.

D. Berilah penghargaan terhadap diri sendiri

Setelah serius belajar, kita butuh menyenangkan diri sendiri. Tetapkanlah satu imbalan untuk kita sendiri. Misalnya, kalau kita bisa mencapai target belajar kita hari itu, kita akan makan ice cream rasa coklat.

Untuk sample yang kedua, mengantuk dalam belajar dapat menimbulkan kemalasan. M Sobri Sutikmo memberikan komentarnya mengenai kemalasan ini. “malas bisa berarti banyak hal yaitu malas belajar (umum yang terjadi pada pelajar)atau pun malas dalam lingkup yang universal yaitu malas dalam mengerjakan sesuatu, tapi memang rasa malas sudah merupakan fitrah dari tuhan dan kita harus yakin bahwa pemberian tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya permasalahannyaterletak bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut, mencoba mengambil hikmah dari penanganan rasa malas yang ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus secara teratur keimanan itu bisa meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah… begitu pula dengan malas, dengan cara teratur diikuti denga kekonsistenan kita mengerjakan metode atau cara mengatasi rasa malas, Insya Allah rasa malas bisa diatasi dan bukan tak mungkin bisa berubah menjadi rajin[19]”.

Adapun kiat-kiat untuk menghilangkan rasa malas dalam diri sample yang kedua yaitu :

1) Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang.

2) Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur.

3) Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur.

4) . Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyetel kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruang. Karena mungkin tidak semua anak kos mempunyai jendela kamar.

5) Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita.

6) Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman sekos namun mengenai hal mubah bukan keharoman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah.

7) Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.

8) Mengubah kegiatan monoton. Misal bosan menghafalkan surat berganti dengan membaca, jika membaca bosan bisa diganti dengan mendengarkan kajian lewat CD.

Adapun untuk sampel yang ketiga yaitu mempunyai masalah yaitu sering lupa dalam belajar. untuk itu terdapat beberapa kiat-kiat untuk mengatasi lupa dalam belajar ini. Adapun kiat-kiatnya adalah sebaiknya sampel ketiga lebih sering mencatat hal-hal yang baru dipelajari atau point-point penting yang baru dipelajari agar bisa terus di ulang-ulang. Dengan cara seperti ini, resiko lupa dapat diminimalisir.

BAB IV

KESIMPULAN

Kesulitan belajar memang sudah menjadi masalah yang tidak asing lagi bagi para pelajar an mahasiswa. Tergantung bagaimana mahasiswa mensiasati untuk dapat mengatasi kesulitan belajar yang mereka hadapi, arena mahasiswa dituntut untuk memiliki intelektual yang tinggi sebagai agen perubahan di masa depan, jadi mahasiswa harus memikirkan masa depan dirinya. Menentukan masa depan memang cara menempuhnya sangat berat tetapi bisa jadi hasilnya nanti menjadi memuaskan. Wayne Dyer pernah mengatakan bahwa “ Masa lampau hanya diperuntukkan bagi segala hal yang tela berlalu. Anda adalah apa yang anda inginkan sekarang, bukan apa yang anda ingin ka dimasa lalu.”[20] Untuk menentukan masa depan yang baik dimulai dengan merubah tingkah laku kita sekarang, tapi dengan catatan bahwa merubahnya dari tingkah laku yang buruk menjadi tingkah laku yang baik. Yusuf Al Uqshari mengatakan bahwa “ kepribadian seseorang terbentuk dari senyawa-senyawa tujuan, prilaku, pendapat, kebiasaan, ukuran-ukuran akhlak dan sejauh mana pemahaman tentang dirinya dan tingkatan penilaian terhadap dirinya[21]”. Para ahli banyak berpendapat intelegensi merupakan hal yang pokok yang harus di asah. Pada umunya orang berpendapat bahwaintelegensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan performasi yang optimal.[22]

BAB V

SARAN

Adapun saran untuk para sampel yang memiliki masalah kesulitan belajar saya saranka agar mulai dari sekarang untuk merubah cara belajar dan waktu belajarnya , terkadang bukan karena kesalahan dari dalam diri kita yang menyebabkan sulitnya belajar tetapi karena cara dan waktu belajar yang kita selalu lakukan yang salah penerapannya. Dan juga jangan bermalas-malasan dalam belajar, karena dengan bermalas-malasan kkta bisa menjadi manusia yang tidak tahu akan masa depan kita.

Orang yang malas akan cenderung menganggap bahwa dunia ini akan tunduk kepadanya, padahal ia salah bahwa dialah yang sebenarnya tunduk pada dunia. Dalam berusaha kita tidak boleh menyerah dan jangan takut gagal padahal kegagalan itu adalah keberhasilan kita yang tertunda. Banyak orang yang gagal tetapi ia bangkit dari kegaglannya dengan berusaha dan hasilnya begitu memuaskan untuknya. William shankesphare pernah berkata “orang yang takut disengat lebah tidak pantas mendapatkan madu”. Dan J.F Kennedy pernah berkata “hanya orang yang berani gagal totallah yang mendapat keberhasilan yang total. Intinya, memang dalam menuntut ilmu itu ada cobaanya tapi kita harus menghadapi cobaan itu dengan penuh kesabaran agar mendapat hasi yang sangat memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta

Al Haritsi, Yahya M. Zahir, 2004.Pengakuan Setan. Jakarta : Senayan Abadi Publishing

Al Uqsari, Yusuf, 2005. Bebaskan Diri Anda.Jakarta: Gema Insani Press

Azwar, Saifuddin, 2004. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Carpenter, Robert D, 2003. “Menjadi Anak Cerdas”Cara Mengatasi Gangguan Belajar, Semarang: Dahara Prize

Dyer, Wayne, 2003. Titik-Titik Kelemahan Anda. Jakarta: Dela Prasa Publishing

Fantastic, Fatan dan Dinda Deniz, 2009.Bikin Belajar Selezat Coklat. Yogyakarta :Book Magz

Gunawan, Adi W, 2003. Born To Be Genius.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Kartono, Kartini, 2002. Patologi Sosial & Gangguan Kejiwaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Mangunsong, F, 1998.Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Depok: LPSP3

Mardianto, 2009. PSIKOLOGI PENDIDIKAN Landasan Bagi Pengembangan Strategi Pembelajaran. Bandung : Cita Pustaka Media Perintis

Matthews, Andrew, 2004. BEING HAPPY Kiat Hidup Tentram Dan Bahagia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Muhibbin, Syah, 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press

Najati, Muhamad Utsman, 2005. Psikologi dalam Al-Qur’an. Bandung :Pustaka Setia

Osman, Betty B, 2002.Lemah Belajar dan ADHD panduan hidup keluarga dan belajar bersama, Jakarta:Grasindo

Ridwan, Muhammad, 2006. Memperkuat Daya Ingat. Bandung :Fajar Publishing

Sutikmo, M. Sobri, 2006. Pendidikan Sekarang Dan Masa Depan. Jakarta: NTP Press

Syamsuddin, Abin,2003. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Thabrani, Hasbullah, 1995. Rahasia Sukses Belajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Weiner, IB, 2003. Handbook of Psychology. Vol 7 : Educational Psychology, New Jersey: John Wiley & Sons,)



[1] Abin Syamsuddin, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,2003) hal 82

[2] Mulyono Abdurrahman, pendidikan bagi anak berkesulitan belajar,(Jakarta: rineka cipta, 1999) hal 6-7

[3] Mulyono Abdurrahman, hal 7-8

[4] Betty B Osman, Lemah Belajar dan ADHD panduan hidup keluarga dan belajar bersama(Jakarta:grasindo,2002) hal 2

[5] Robert D Carpenter,” Menjadi Anak Cerdas”Cara Mengatasi Gangguan Belajar (Semarang: Dahara Prize, 2003) hal 6

[6] Weiner, IB. Handbook of Psychology. Vol 7 : Educational Psychology. (New Jersey: John Wiley & Sons, 2003)

[7] Adi W Gunawan, Born To Be Genius.(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003) hal 86

[8] Muhibbin Syah, “psikologi belajar(Jakarta: rajawali press,2004) hal182-184

[9] F Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa.( Depok: LPSP3,1998) hal 120

[10] Muhibbin Syah, hal 185-186

[11] Mardianto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN landasan bagi pengembangan strategi pembelajaran (Bandung : Cita Pustaka Media Perintis, 2009) hal 179

[12] Kartini Kartono, Patologi Sosial & Gangguan Kejiwaan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2002) hal 111-115

[13] Andrew Matthews,BEING HAPPY kiat hidup tentram dan bahagia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004) Hal 87

[14] Muhamad Utsman Najati, Psikologi dalam Al-Qur’an (bandung :pustaka setia , 2005) hal 338

[15] Yahya M. Zahir Al Haritsi,Pengakuan Setan (terjemahaan) (Jakarta : Senayan Abadi Publishing,2004) hal 213

[16] Hasbullah Thabrani, Rahasia Sukses Belajar (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995) Hal 32

[17] Fatan fantastic dan dinda deniz,”bikin belajar selezat coklat(jogjakarta :book magz,2009) hal 105

[18] Muhammad ridwan,”memperkuat daya ingat”(bandung :fajar publishing,2006) hal 72

[19] M. Sobri Sutikmo, Pendidikan Sekarang Dan Masa Depan (Jakarta: NTP Press,2006) hal 90-91

[20] Wayne Dyer, titik-titik kelemahan anda( Jakarta: dela prasa publishing,2003) hal 74

[21] Yusuf al Uqsari, bebaskan diri anda(Jakarta: gema insani press, 2005) hal 11

[22] Saifuddin azwar, pengantar psikologi intelegensi(yogyakarta: pustaka pelajar,2004) hal 163